Sabtu, 09 April 2016

GORDON W ALLPORT


1.      Perkembangan Kesehatan Mental
Allport tidak menjelaskan secara rinci bagaimana perkembangan kepribadian atau kesehatan mental seorang individu, namun ia memberikan beberapa tahapan yang dilalui individu dalam pembentukan kepribadiannya :
·           0-3 Tahun
Bayi pada masa ini mengembangkan sense of bodily, dimana dia merasakan eksistensi dirinya. Pada masa ini, peran bahasa amat penting dan hubungan antara ibu dan bayi menentukan bagaimana kualitas munculnya “diri” bayi tersebut pada tahap selanjutnya. Bila bayi menerima keamanan dan kasih sayang yang cukup, maka bayi akan mengalami pertumbuhan psikologis yang positif.
·           4-6 Tahun
Pada masa ini, anak mulai merasakan adanya keterkaitan dengan lingkungan. Dimana ia menerima lingkungan sebagai bagian dari dirinya. Pada masa ini juga anak sudah membentuk gambaran diri yang terkait dengan penanaman nilai-nilai, tanggung jawab moral, tujuan dan pengetahuan diri.
·           6-12 Tahun
Pada masa ini muncul kesadaran diri, anak mulai mengenal kemampunan diri mengatasi persoalan-persoalan dengan alasan dan gagasan karena anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
·           Remaja
Pada masa ini, individu mulai membuat kerangka tujuan hidupnya sambil terus mengembangkan proprium dalam dirinya yang akan membentuk identitas diri yang sebenarnya.
·           Dewasa
Orang dewasa yang matang adalah mereka yang dapat mengontrol dirinya secara terorganisir untuk mencapai tujuan-tujuan..
2.      Kepribadian Sehat
Allport berpendapat bahwa orang yang matang dan sehat adalah mereka yang tidak dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan tak sadar, melainkan mereka dapat secara penuh mengontrol dirinya dengan sadar dan rasional serta dapat mengontrol kekuatan-kekuatan yang ada di dalam dirinya. Pendapatnya tersebut berlawanan dengan Freud –bahwa manusia dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan tak sadar (id, ego, super ego). Allport juga menyatakan bahwa seseorang yang matang, dalam artian memiliki kepribadian yang sehat adalah mereka tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak.
Pada tahun 1961, Allport memberikan 6 kriteria kepribadian yang matang, yakni :
·           Perluasan perasaan diri : pribadi yang sehat akan mengerti akan dirinya sendiri dan senantiasa mempunyai minat sosial yang tinggi dimana ia tidak bersifat egosentris. Ia mampu terlibat dalam berbagai aktivitas yang tidak terpusat pada dirinya sendiri.
·           Hubungan yang hangat dengan orang lain : pribadi yang sehat mampu membangun hubungan yang baik dengan orang lain, ia tidak memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain, ia dapat mencintai orang lain dengan cara yang dewasa tanpa bersifat posesif maupun egois. Hubungan yang hangat dengan orang lain merupakan salah satu langkah dalam memperluas perasaan akan diri / “self”.
·           Keamanan emosional / penerimaan diri : pribadi yang sehat tidak akan fokus pada kekurangan dirinya, maksudnya ia tidak akan merasa kecewa akan kekurangan yang ada pada dirinya hingga lantas membuatnya frustasi. Ia akan menerima keunikan dirinya dan apabila mengalami kegagalan, ia mampu melakukan regulasi emosi yang baik.
·           Persepsi realistis : pribadi yang sehat akan benar-benar “hadir” dalam kehidupan, ia tidak memasukkan fantasi dalam kehidupan nyata maupun menjadikan kehidupan nyata sebagai fantasi.
·           Insight dan humor : pribadi yang sehat memahami betul bagaimana dirinya dan memiliki selera humor yang tidak kasar (maksudnya, ia tidak menjadikan tema-tema yang tidak pantas sebagai lelucon untuk membuat orang lain tertawa).
·           Filosofi kehidupan yang integral : pribadi yang sehat memiliki pandangan yang jelas mengenai tujuan hidup mereka

3.      Konsep Kepribadian
Allport memiliki konsep kepribadian yang disebut sebagai Psikologi Individual. Allport menjelaskan struktur kepribadian yang menekankan kekhasan individu.
a.      Struktur Kepribadian
Menurut Allport, struktur terpenting dalam kepribadian manusia adalah segala sesuatu yang menjadikan pribadi tersebut unik yaitu disposisi personal. Apa yang dimaksud dengan disposisi personal? Berikut penjelasannya :
·           Disposisi Personal
Disposisi personal adalah struktur neuropsikis yang khas yang ada pada tiap individu yang menentukan bagaimana seseorang merespon suatu stimulus dalam bentuk perilaku. Disposisi personal terdiri dari berbagai tingkatan :
1.      Disposisi pokok
Karakteristik yang sifatnya khas dan hanya ada pada satu orang saja. Penjelasan karakteristik tersebut hanya dapat diterapkan untuk satu orang saja dan tidak bisa diterapkan untuk orang lain, misalnya : karakter sadistis pada Maquise de Sade, idealistis pada Don Quixote, dsb.
2.      Disposisi sentral
Bila disposisi pokok hanya dimiliki sebagian orang, maka disposisi sentral dimiliki oleh semua orang. Disposisi sentral tersebut mencakup 5-10 karakteristik paling menonjol yang mendeskripsikan diri seseorang.
3.      Disposisi sekunder
4.      Disposisi sekunder lebih banyak dalam hal kuantitas dibanding disposisi sentral. Semua orang mempunyai disposisi sekunder namun tidak menjadi bagian inti kepribadian, namun disposisi tersebut sering muncul sebagai sebab dari perilaku spesifik seseorang
·           Disposisi Motivasi dan Ekspresif
Disposisi motivasi adalah disposisi yang dialami dengan sangat kuat dan memunculkan tindakan. Sedangkan disposisi ekspresif adalah disposisi yang dialami tidak terlalu kuat dan mengarahkan tindakan.
b.      Proprium
Proprium adalah inti kepribadian dari seseorang, dimana hal atau karakteristik tersebut yang didefinisikan oleh seseorang sebagai “Inilah saya!”. Proprium hanya meliputi perilaku dan karakteristik yang penting dan sentral dalam kehidupan seseorang. Proprium bukan merupakan keseluruhan kepribadian, perilaku yang tidak bersifat proprium adalah :
-          Dorongan dan kebutuhan dasar yang bisa dipenuhi tanpa banyak kesulitan.
-          Kebiasaan-kebiasaan umum, misalnya : menyapa orang lain.
-          Perilaku sehari-hari, misalnya : menggosok gigi.

DAFTAR PUSTAKA
Feist, dan Feist. (2010). Teori kepribadian edisi 7. Jakarta : Salemba Empat.
Schultz, Duane. (1991). Psikologi pertumbuhan : model-model kepribadian sehat. Yogyakarta : Kanisius.

Sumber gambar: orisval.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar