Minggu, 10 April 2016

CARL ROGERS

1.      Perkembangan Kesehatan Mental
Rogers dengan teori kepribadian Person-centered-nya menjelaskan bagaimana perkembangan yang seharusnya dialamai seseorang agar memiliki kepribadian yang sehat dalam artian kondisi mentalnya berarti sehat pula. Berikut uraiannya :
Masa yang paling penting dalam membentuk kondisi psikologis yang baik dari seseorang adalah masa kanak-kanak, yang menjadi syarat utama bagi terbentuknya kepribadian sehat adalah adanya unconditional positive regards pada masa tersebut dimana anak menerima cinta dan kasih sayang tanpa syarat dari orang tua. Orang tua memberikan cinta yang tulus dan penghargaan tanpa syarat untuk anak sehingga anak benar-benar merasa berharga, anak tidak dituntut untuk menjadi sempurna dengan tidak melakukan kesalahan sedikit pun melainkan anak diberi nasihat yang membangun bila melakukan kesalahan.
Bila seorang anak tumbuh dengan perasaan unconditional positive regards, maka ia tidak akan bertingkah laku defensif. Tingkah laku defensif adalah berbagai perilaku yang anak lakukan untuk menghindari kesalahan yang akan mengundang celaan atau cemooh dari orang tua. Bila anak tidak bertingkah laku defensif, maka tidak akan terbentuk pula ketidakharmonisan (incongruence) dalam dirinya. Anak dengan masa kecil seperti ini tidak akan memiliki pengalaman yang mengancam, sehingga ia akan bebas untuk menjadi orang yang mengaktualisasikan diri dan mengembangkan seluruh potensi dalam diri. Bila ia dapat mengaktualisasikan diri, maka ia akan menjadi orang yang berfungsi sepenuhnya.
2.      Kepribadian Sehat
Rogers berpendapat bahwa orang yang sehat secara psikologis adalah ia yang dalam dirinya terdapat suatu dorongan/motivasi berupa aktualisasi. Aktualisasi tersebut mendorong seseorang untuk terus berproses dalam kemajuan sehingga diri kita akan terus berkembang dan meningkat secara kualitas. Aktualisasi tersebut pada awal kehidupan seseorang berupa aktualisasi dari segi fisiologis dimana kita berkembang dan belajar untuk mematangkan fungsi-fungsi fisik, misalnya : belajar berjalan. Setelah aktualisasi fisiologis, maka akan beralih menjadi aktualisasi psikologis dimana proses ini berlangsung sepanjang kehidupan hingga seseorang bisa menjadi orang yang berfungsi sepenuhnya. Jadi, pada intinya, seseorang dikatakan memiliki kepribadian yang sehat, menurut Rogers, bila dalam diri orang tersebut terdapat dorongan untuk terus maju, melejitkan potensi yang ada dalam diri, meraih tujuan-tujuan hidup hingga menjadi manusia yang benar-benar fungsional.
Adapun terdapat beberapa ciri khas dari orang yang berfungsi sepenuhnya, yakni :
a.      Keterbukaan pada pengalaman : seseorang bersifat fleksibel terhadap pengalaman yang didapat dari kehidupan, ia memberi kesempatan pada pengalaman hingga terlahir persepsi dan ungkapan baru.
b.      Kehidupan eksistensial : orang yang benar-benar sadar atau hidup dalam kehidupannya, ia tidak memanipulasi pengalaman.
c.       Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri : berperilaku sesuai apa yang dirasa benar, tidak mengutamakan faktor rasional dan intelektual.
d.      Perasaan bebas : memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak.
e.       Kreativitas : bertindak dengan bebas dan menyusun tindakan, ide, dan rencana yang bersifat konstruktif.
3.      Konsep Kepribadian
Rogers mengembangkan teori kepribadian yang disebut dengan person-centered atau teori yang berpusat pada pribadi, dalam dunia terapeutik, teori ini juga dikenal dengan metode client-centered theraphy. Berikut adakah beberapa konsep umum dalam teori kepribadiannya :
a.      The Self and Self-actualization (Diri dan Aktualisasi Diri)
Self atau diri adalah perasaan “aku” atau “diriku” (“I” or “me”) yang ada pada tiap individu. Aktualisasi diri adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri sebagaimana yang dirasakan dalam kesadaran, dimana seseorang dalam mengaktualisasikan dirinya ingin menjadikan dirinya berfungsi semaksimal mungkin.
Rogers membagi dua sub-sistem :
-          Self-concept
Konsep diri adalah seluruh aspek yang disadari oleh individu mengenai dirinya.
-          Self-ideal
Diri ideal adalah pandangan seseorang atas diri yang diharapkannya, ia menggambarkan bagaimana seharusnya dirinya tersebut menjadi. Seseorang yang sehat secara psikologis adalah yang hanya terdapat sedikit perbedaan antara self-concept dengan self-ideal-nya.
b.      Kesadaran
Rogers mendefinisikan kesadaran sebagai representasi simbolik dari sebagian pengalaman kita. Ia juga membagi tingkat kesadaran menjadi :
1.    Beberapa kejadian dialami di bawah batas kesadaran dan biasanya akan diabaikan atau disangkal
2.    Beberapa pengalaman akan disimbolisasikan secara akurat dan dimasukkan ke dalam self-concept.
3.    Beberapa pengalaman diterima namun telah mengalami distorsi.
c.       Menjadi Seorang Manusia
Proses yang dibutuhkan untuk menjadi seorang manusia yang sebenarnya adalah seseorang harus membuat “kontak” dengan orang lain. Ketika kita menjalin kontak positif dengan orang lain (berupa kebutuhan untuk dicintai, disukai, diterima) lalu orang lain menghargai kita, maka kita akan mendapatkan penghargaan positif. Penghargaan positif akan meunculkan penghargaan diri yang positif, dalam artian apabila orang lain telah menghargai kita secara positif maka kita akan mengembangkan rasa menghargai diri sendiri.
d.      Hambatan Kesehatan Psikologis
Beberapa hal yang menjadi hambatan seseorang untuk menjadi sehat secara psikologis, terdapat sebagian orang yang mengalami hal-hal berikut hingga menghambat perkembangan kesehatan psikologisnya :
-          Penghargaan bersyarat : seseorang beranggapan bahwa mereka hanya akan dicintai bila memenuhi persyaratan atau harapan dari orang-orang di sekitarnya.
-          Inkongruensi : ketidakseimbangan antara konsep diri dengan pengalaman.
-          Sikap defensif : bertindak secara hati-hati untuk melindungi struktur konsep diri yang telah terbentuk, bertindak untuk menghindari kesalahan agar penghargaan bersyarat terpenuhi.
-          Disorganisasi : tidak adanya konsistensi dalam berperilaku karena adanya inkongruensi dalam dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Feist, dan Feist. (2010). Teori kepribadian edisi 7. Jakarta : Salemba Empat.
Schultz, Duane. (1991). Psikologi pertumbuhan : model-model kepribadian sehat. Yogyakarta : Kanisius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar