1.
Perkembangan Kesehatan Mental
Rogers dengan teori
kepribadian Person-centered-nya
menjelaskan bagaimana perkembangan yang seharusnya dialamai seseorang agar
memiliki kepribadian yang sehat dalam artian kondisi mentalnya berarti sehat
pula. Berikut uraiannya :
Masa yang paling
penting dalam membentuk kondisi psikologis yang baik dari seseorang adalah masa
kanak-kanak, yang menjadi syarat utama bagi terbentuknya kepribadian sehat
adalah adanya unconditional positive
regards pada masa tersebut dimana anak menerima cinta dan kasih sayang
tanpa syarat dari orang tua. Orang tua memberikan cinta yang tulus dan
penghargaan tanpa syarat untuk anak sehingga anak benar-benar merasa berharga,
anak tidak dituntut untuk menjadi sempurna dengan tidak melakukan kesalahan
sedikit pun melainkan anak diberi nasihat yang membangun bila melakukan
kesalahan.
Bila seorang anak tumbuh dengan perasaan unconditional positive regards, maka ia
tidak akan bertingkah laku defensif. Tingkah laku defensif adalah berbagai
perilaku yang anak lakukan untuk menghindari kesalahan yang akan mengundang
celaan atau cemooh dari orang tua. Bila anak tidak bertingkah laku defensif,
maka tidak akan terbentuk pula ketidakharmonisan (incongruence) dalam dirinya. Anak dengan masa kecil seperti ini
tidak akan memiliki pengalaman yang mengancam, sehingga ia akan bebas untuk
menjadi orang yang mengaktualisasikan diri dan mengembangkan seluruh potensi
dalam diri. Bila ia dapat mengaktualisasikan diri, maka ia akan menjadi orang
yang berfungsi sepenuhnya.
2.
Kepribadian Sehat
Rogers berpendapat
bahwa orang yang sehat secara psikologis adalah ia yang dalam dirinya terdapat
suatu dorongan/motivasi berupa aktualisasi. Aktualisasi tersebut mendorong
seseorang untuk terus berproses dalam kemajuan sehingga diri kita akan terus
berkembang dan meningkat secara kualitas. Aktualisasi tersebut pada awal
kehidupan seseorang berupa aktualisasi dari segi fisiologis dimana kita
berkembang dan belajar untuk mematangkan fungsi-fungsi fisik, misalnya :
belajar berjalan. Setelah aktualisasi fisiologis, maka akan beralih menjadi
aktualisasi psikologis dimana proses ini berlangsung sepanjang kehidupan hingga
seseorang bisa menjadi orang yang berfungsi sepenuhnya. Jadi, pada intinya,
seseorang dikatakan memiliki kepribadian yang sehat, menurut Rogers, bila dalam
diri orang tersebut terdapat dorongan untuk terus maju, melejitkan potensi yang
ada dalam diri, meraih tujuan-tujuan hidup hingga menjadi manusia yang
benar-benar fungsional.
Adapun terdapat
beberapa ciri khas dari orang yang berfungsi sepenuhnya, yakni :
a.
Keterbukaan pada pengalaman : seseorang bersifat fleksibel terhadap pengalaman
yang didapat dari kehidupan, ia memberi kesempatan pada pengalaman hingga
terlahir persepsi dan ungkapan baru.
b.
Kehidupan eksistensial : orang yang benar-benar sadar atau hidup dalam
kehidupannya, ia tidak memanipulasi pengalaman.
c.
Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri : berperilaku sesuai apa yang dirasa benar, tidak
mengutamakan faktor rasional dan intelektual.
d.
Perasaan bebas : memiliki
kebebasan untuk memilih dan bertindak.
e.
Kreativitas : bertindak
dengan bebas dan menyusun tindakan, ide, dan rencana yang bersifat konstruktif.
3.
Konsep Kepribadian
Rogers mengembangkan
teori kepribadian yang disebut dengan person-centered
atau teori yang berpusat pada pribadi, dalam dunia terapeutik, teori ini juga
dikenal dengan metode client-centered
theraphy. Berikut adakah beberapa konsep umum dalam teori kepribadiannya :
a.
The Self and
Self-actualization (Diri dan Aktualisasi Diri)
Self
atau diri adalah perasaan “aku” atau “diriku” (“I” or “me”) yang ada pada tiap
individu. Aktualisasi diri adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri
sebagaimana yang dirasakan dalam kesadaran, dimana seseorang dalam
mengaktualisasikan dirinya ingin menjadikan dirinya berfungsi semaksimal
mungkin.
Rogers membagi dua
sub-sistem :
-
Self-concept
Konsep diri adalah
seluruh aspek yang disadari oleh individu mengenai dirinya.
-
Self-ideal
Diri ideal adalah
pandangan seseorang atas diri yang diharapkannya, ia menggambarkan bagaimana
seharusnya dirinya tersebut menjadi. Seseorang yang sehat secara psikologis
adalah yang hanya terdapat sedikit perbedaan antara self-concept dengan self-ideal-nya.
b.
Kesadaran
Rogers mendefinisikan
kesadaran sebagai representasi simbolik dari sebagian pengalaman kita. Ia juga
membagi tingkat kesadaran menjadi :
1.
Beberapa
kejadian dialami di bawah batas kesadaran dan biasanya akan diabaikan atau
disangkal
2.
Beberapa
pengalaman akan disimbolisasikan secara akurat dan dimasukkan ke dalam self-concept.
3.
Beberapa
pengalaman diterima namun telah mengalami distorsi.
c.
Menjadi Seorang Manusia
Proses yang dibutuhkan
untuk menjadi seorang manusia yang sebenarnya adalah seseorang harus membuat “kontak”
dengan orang lain. Ketika kita menjalin kontak positif dengan orang lain
(berupa kebutuhan untuk dicintai, disukai, diterima) lalu orang lain menghargai
kita, maka kita akan mendapatkan penghargaan positif. Penghargaan positif akan
meunculkan penghargaan diri yang positif, dalam artian apabila orang lain telah
menghargai kita secara positif maka kita akan mengembangkan rasa menghargai
diri sendiri.
d.
Hambatan Kesehatan Psikologis
Beberapa hal yang
menjadi hambatan seseorang untuk menjadi sehat secara psikologis, terdapat
sebagian orang yang mengalami hal-hal berikut hingga menghambat perkembangan
kesehatan psikologisnya :
-
Penghargaan bersyarat : seseorang beranggapan bahwa mereka hanya akan
dicintai bila memenuhi persyaratan atau harapan dari orang-orang di sekitarnya.
-
Inkongruensi : ketidakseimbangan
antara konsep diri dengan pengalaman.
-
Sikap defensif : bertindak
secara hati-hati untuk melindungi struktur konsep diri yang telah terbentuk,
bertindak untuk menghindari kesalahan agar penghargaan bersyarat terpenuhi.
-
Disorganisasi : tidak
adanya konsistensi dalam berperilaku karena adanya inkongruensi dalam dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Feist,
dan Feist. (2010). Teori kepribadian edisi 7. Jakarta : Salemba Empat.
Schultz, Duane.
(1991). Psikologi pertumbuhan :
model-model kepribadian sehat. Yogyakarta : Kanisius.
http://wardalisa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26404/Materi+09+-+TeoriKepribadianCarlRogers.pdf
diakses pada 10 April 2016.
Sumber gambar : http://faculty.frostburg.edu/mbradley/psyography/vRogers.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar