1.
Perkembangan Kesehatan Mental
Maslow berpendapat bahwa manusia dari sejak lahir
telah memiliki kebutuhan dasar yang harus terpenuhi, kebutuhan-kebutuhan
tersebut akan saling tumpang tindih sepanjang perjalanan kehidupan manusia
untuk terus dipenuhi hingga manusia selalu terdorong dalam setiap perilakunya
untuk mencapai kepuasan dari setiap kebutuhan. Semakin dewasa seseorang, maka
semakin besar kemungkinan ia untuk mencapai tahap aktualisasi diri yang
merupakan puncak dari kebutuhan dasar.
2.
Kepribadian Sehat
Maslow memiliki pandangan bahwa orang yang memiliki
kepribadian sehat adalah orang yang di dalam dirinya terdapat dorongan-dorongan
yang menuntutnya untuk memenuhi dorongan tersebut. Berbagai dorongan (motif)
tersebut merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidupnya dan bersifat hierarkis
dimana kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah harus terpenuhi dahulu sebelum
memenuhi kebutuhan pada tingkat yang lebuh tinggi.
Hierarki motif tersebut disebut Hierarki Kebutuhan –
Maslow, tertera pada gambar di samping. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang
paling tinggi, orang yang sehat secara psikologis, menurut Maslow, akan
berjuang untuk mencapai aktualisasi diri bila kebutuhan-kebutuhan yang
dibawahnya telah terpuaskan. Maslow menjabarkan beberapa sifat yang terdapat
pada orang-orang yang telah mengaktualisasikan diri, yakni :
a.
Mengamati
realitas secara efisien
b.
Penerimaan umum
atas kodrat, orang lain, dan diri sendiri
c.
Spontanitas,
kesederhanaan, kewajaran
d.
Fokus pada
masalah-masalah di luar diri mereka
e.
Kebutuhan akan
privasi dan independensi
f.
Berfungsi secara
otonom
g.
Apresiasi yang
senantiasa segar
h.
Pengalaman-pengalaman
mistik atau “puncak”
i.
Minat sosial
j.
Hubungan
interpersonal
k.
Struktur watak
demokratis
l.
Perbedaan antara
sarana dan tujuan, antara baik dan buruk
m.
Perasaan humor
yang tidak menimbulkan permusuhan
n.
Kreativitas
o.
Resistensi
terhadap inkulturasi
3.
Konsep Kepribadian
Maslow mengemukakan teori kepribadian yang
disebutnya sebagai teori Holistik-Dinamis yang mana dalam teori tersebut dibuat
berdasarkan beberapa asumsi dasar mengenai motivasi. Asumsi-asumsi dasar
tersebut adalah :
·
Pertama, Maslow
mengadopsi sebuah pendekatan yang menyeluruh pada motivasi, yakni melihat
keseluruhan dari motif seseorang, bukan hanya melihat satu aspek saja.
·
Kedua, motivasi
merupakan sesuatu yang kompleks yang terdiri dari beberapa hal, berarti
perilaku manusia dapat muncul dari beberapa motivasi yang terpisah.
·
Ketiga, manusia
berulang kali termotivasi oleh berbagai kebutuhan, ketika satu kebutuhan
terpenuhi maka kebutuhan tersebut akan berkurang kekuatannya dan digantikan
oleh tuntutan kebutuhan lain.
·
Keempat, seluruh
manusia di berbagai kultur di dunia dimotivasi oleh berbagai kebutuhan dasar
yang sama.
·
Terakhir,
kebutuhan-kebutuhan dapat dibentuk menjadi sebuah hierarki.
Berdasarkan asumsi dasar tersebut, maka disusunlah
hierarki kebutuhan Maslow. Terdapat 5 kebutuhan dasar yang menyusun hierarki
tersebut dan kebutuhan-kebutuhan ini memiliki karakter mendorong/memotivasi
sehingga disebut kebutuhan konatif.
a.
Kebutuhan
Fisiologis (physiological needs)
b.
Kebutuhan akan
Keamanan (safety needs)
c.
Kebutuhan akan Cinta
dan Keberadaan (love and belongingness
needs)
d.
Kebutuhan akan
Penghargan (esteem needs)
e.
Kebutuhan akan
Aktualisasi Diri (self-actualization)
Kebutuhan dasar tersebut bersifat universal, artinya
setiap manusia memiliki kebutuhan tersebut di berbagai kultur mana pun. Adapun sifatnya
yang hierarkis menjadikan kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang paling
dasar yang pertama kali menuntut untuk dipenuhi, hingga aktualisasi diri adalah
kebutuhan paling tinggi dari manusia, namun tidak semua manusia dapat mencapai
taraf aktualisasi diri karena kebutuhan-kebutuhan di bawahnya boleh jadi belum
terpuaskan. Selain kebutuhan konatif, terdapat pula kebutuhan berikut :
·
Kebutuhan Estetika
Kebutuhan estetika
tidak bersifat universal, namun banyak orang di berbagai kultur yang menyukai
keindahan, bila kebutuhan akan keindahan ini tidak terpenuhi maka mereka bisa
saja merasa sakit baik fisik maupun psikologis.
·
Kebutuhan Kognitif
Kebutuhan kognitif
mendukung terpenuhinya 5 kebutuhan konatif, kebutuhan kognitif meliputi
keinginan untuk mengetahui, memecahkan misteri, memahami, dan sebagainya. Seseorang
untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya harus mengetahui bagaimana cara memenuhi
kebutuhan tersebut dengan benar.
·
Kebutuhan Neurotik
Kebutuhan neurotik
merupakan merupakan tahap tidak produktif dimana seseorang memupuk gaya hidup
yang tidak sehat dan tidak ada keinginan untuk mengaktualisasi diri
Kriteria untuk
Aktualisasi Diri
Terdapat beberapa kriteria bagi seseorang untuk
mengaktualisasikan diri :
-
Bebas dari
psikopatologi
-
Telah terpenuhi
hierarki kebutuhan dasar (kebutuhan-kebutuhan di bawah level aktualisasi diri)
-
Menjunjung nilai-nilai B*
-
Menggunakan seluruh
bakat, kemampuan, dan potensi
*Maslow menyatakan bahwa orang yang
mengaktualisasikan diri termotivasi oleh prinsip hidup yang abadi yang ia sebut
sebagai “B-values” atau nilai-nilai B atau nilai-nilai ‘Being’ (kehidupan).
Nilai-nilai B merupakan level tertinggi dari
kebutuhan (metamotivasi), hal ini membedaka orang-orang yang perkembangan
psikologisnya berhenti setelah mencapai esteem
needs dengan orang-orang yang mengaktualisasikan diri, berikut beberapa
nilai-nilai B yang dikemukakan Maslow : kejujuran,
keindahan, kebaikan, keutuhan, perasaan hidup, keunikan, kesempurnaan, kelengkapan,
keadilan, kesederhanaan, totalitas, membutuhkan sedikit usaha, humor, dll. Maslow
berpendapat bahwa ketika metamotivasi tidak terpenuhi maka akan menyebabkan
metapatologi yakni kurangnya filosofi hidup yang bermakna.
DAFTAR PUSTAKA
Feist,
dan Feist. (2010). Teori kepribadian edisi 7. Jakarta : Salemba Empat.
Schultz, Duane.
(1991). Psikologi pertumbuhan :
model-model kepribadian sehat. Yogyakarta : Kanisius.
http://wardalisa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26402/Materi+07+-+TeoriAbrahamMaslow.pdf
diakses pada 12 April 2016.
Sumber
gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar