Selasa, 12 April 2016

ABRAHAM MASLOW


1.      Perkembangan Kesehatan Mental
Maslow berpendapat bahwa manusia dari sejak lahir telah memiliki kebutuhan dasar yang harus terpenuhi, kebutuhan-kebutuhan tersebut akan saling tumpang tindih sepanjang perjalanan kehidupan manusia untuk terus dipenuhi hingga manusia selalu terdorong dalam setiap perilakunya untuk mencapai kepuasan dari setiap kebutuhan. Semakin dewasa seseorang, maka semakin besar kemungkinan ia untuk mencapai tahap aktualisasi diri yang merupakan puncak dari kebutuhan dasar.
2.      Kepribadian Sehat
Maslow memiliki pandangan bahwa orang yang memiliki kepribadian sehat adalah orang yang di dalam dirinya terdapat dorongan-dorongan yang menuntutnya untuk memenuhi dorongan tersebut. Berbagai dorongan (motif) tersebut merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidupnya dan bersifat hierarkis dimana kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah harus terpenuhi dahulu sebelum memenuhi kebutuhan pada tingkat yang lebuh tinggi.

Hierarki motif tersebut disebut Hierarki Kebutuhan – Maslow, tertera pada gambar di samping. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang paling tinggi, orang yang sehat secara psikologis, menurut Maslow, akan berjuang untuk mencapai aktualisasi diri bila kebutuhan-kebutuhan yang dibawahnya telah terpuaskan. Maslow menjabarkan beberapa sifat yang terdapat pada orang-orang yang telah mengaktualisasikan diri, yakni :
a.       Mengamati realitas secara efisien
b.      Penerimaan umum atas kodrat, orang lain, dan diri sendiri
c.       Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran
d.      Fokus pada masalah-masalah di luar diri mereka
e.       Kebutuhan akan privasi dan independensi
f.       Berfungsi secara otonom
g.      Apresiasi yang senantiasa segar
h.      Pengalaman-pengalaman mistik atau “puncak”
i.        Minat sosial
j.        Hubungan interpersonal
k.      Struktur watak demokratis
l.        Perbedaan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk
m.    Perasaan humor yang tidak menimbulkan permusuhan
n.      Kreativitas
o.      Resistensi terhadap inkulturasi
3.      Konsep Kepribadian
Maslow mengemukakan teori kepribadian yang disebutnya sebagai teori Holistik-Dinamis yang mana dalam teori tersebut dibuat berdasarkan beberapa asumsi dasar mengenai motivasi. Asumsi-asumsi dasar tersebut adalah :
·         Pertama, Maslow mengadopsi sebuah pendekatan yang menyeluruh pada motivasi, yakni melihat keseluruhan dari motif seseorang, bukan hanya melihat satu aspek saja.
·         Kedua, motivasi merupakan sesuatu yang kompleks yang terdiri dari beberapa hal, berarti perilaku manusia dapat muncul dari beberapa motivasi yang terpisah.
·         Ketiga, manusia berulang kali termotivasi oleh berbagai kebutuhan, ketika satu kebutuhan terpenuhi maka kebutuhan tersebut akan berkurang kekuatannya dan digantikan oleh tuntutan kebutuhan lain.
·         Keempat, seluruh manusia di berbagai kultur di dunia dimotivasi oleh berbagai kebutuhan dasar yang sama.
·         Terakhir, kebutuhan-kebutuhan dapat dibentuk menjadi sebuah hierarki.
Berdasarkan asumsi dasar tersebut, maka disusunlah hierarki kebutuhan Maslow. Terdapat 5 kebutuhan dasar yang menyusun hierarki tersebut dan kebutuhan-kebutuhan ini memiliki karakter mendorong/memotivasi sehingga disebut kebutuhan konatif.
a.       Kebutuhan Fisiologis (physiological needs)
b.      Kebutuhan akan Keamanan (safety needs)
c.       Kebutuhan akan Cinta dan Keberadaan (love and belongingness needs)
d.      Kebutuhan akan Penghargan (esteem needs)
e.       Kebutuhan akan Aktualisasi Diri (self-actualization)
Kebutuhan dasar tersebut bersifat universal, artinya setiap manusia memiliki kebutuhan tersebut di berbagai kultur mana pun. Adapun sifatnya yang hierarkis menjadikan kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang paling dasar yang pertama kali menuntut untuk dipenuhi, hingga aktualisasi diri adalah kebutuhan paling tinggi dari manusia, namun tidak semua manusia dapat mencapai taraf aktualisasi diri karena kebutuhan-kebutuhan di bawahnya boleh jadi belum terpuaskan. Selain kebutuhan konatif, terdapat pula kebutuhan berikut :
·         Kebutuhan Estetika
Kebutuhan estetika tidak bersifat universal, namun banyak orang di berbagai kultur yang menyukai keindahan, bila kebutuhan akan keindahan ini tidak terpenuhi maka mereka bisa saja merasa sakit baik fisik maupun psikologis.
·         Kebutuhan Kognitif
Kebutuhan kognitif mendukung terpenuhinya 5 kebutuhan konatif, kebutuhan kognitif meliputi keinginan untuk mengetahui, memecahkan misteri, memahami, dan sebagainya. Seseorang untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya harus mengetahui bagaimana cara memenuhi kebutuhan tersebut dengan benar.
·         Kebutuhan Neurotik
Kebutuhan neurotik merupakan merupakan tahap tidak produktif dimana seseorang memupuk gaya hidup yang tidak sehat dan tidak ada keinginan untuk mengaktualisasi diri
Kriteria untuk Aktualisasi Diri
Terdapat beberapa kriteria bagi seseorang untuk mengaktualisasikan diri :
-          Bebas dari psikopatologi
-          Telah terpenuhi hierarki kebutuhan dasar (kebutuhan-kebutuhan di bawah level aktualisasi diri)
-          Menjunjung nilai-nilai B*
-          Menggunakan seluruh bakat, kemampuan, dan potensi
*Maslow menyatakan bahwa orang yang mengaktualisasikan diri termotivasi oleh prinsip hidup yang abadi yang ia sebut sebagai “B-values” atau nilai-nilai B atau nilai-nilai ‘Being’ (kehidupan).
Nilai-nilai B merupakan level tertinggi dari kebutuhan (metamotivasi), hal ini membedaka orang-orang yang perkembangan psikologisnya berhenti setelah mencapai esteem needs dengan orang-orang yang mengaktualisasikan diri, berikut beberapa nilai-nilai B yang dikemukakan Maslow : kejujuran, keindahan, kebaikan, keutuhan, perasaan hidup, keunikan, kesempurnaan, kelengkapan, keadilan, kesederhanaan, totalitas, membutuhkan sedikit usaha, humor, dll. Maslow berpendapat bahwa ketika metamotivasi tidak terpenuhi maka akan menyebabkan metapatologi yakni kurangnya filosofi hidup yang bermakna.
DAFTAR PUSTAKA
Feist, dan Feist. (2010). Teori kepribadian edisi 7. Jakarta : Salemba Empat.
Schultz, Duane. (1991). Psikologi pertumbuhan : model-model kepribadian sehat. Yogyakarta : Kanisius.
Sumber gambar :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar