Bila kita mendengar kata “sehat” maka apa yang
muncul dalam pikiran dan benak Anda? Apakah tubuh yang kuat dan bugar? Ataukah
tampilan fisik yang bersih? Atau malah seseorang yang tidak pernah sakit?
Sebagian besar dari kita banyak menyimpulkan atau memaknai konsep sehat hanya
sebatas pada kondisi fisik yang prima, padahal bila kita telisik lebih jauh
maka makna “sehat” dapat dilihat dari berbagai aspek yang di dalamnya terdapat
konsep masing-masing sesuai orientasi konsep tersebut. Berikut beberapa konsep
sehat yang saya pahami dari beberapa literatur yang telah saya baca :
A.
Konsep sehat secara fisik
Sehat secara fisik adalah kondisi ketika tubuh
manusia dalam keadaan prima, dimana manusia dapat menggunakan fungsi
organ-organ tubuhnya secara optimal dan tidak terkena penyakit. Sehat secara
fisik juga ditandai dengan seimbangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh,
gaya hidup yang teratur dimulai dari pola makan, pola tidur, hingga pola
aktivitas fisik yang seimbang. Konsep sehat secara fisik adalah konsep yang
paling banyak dirujuk oleh masyarakat, karena ketika manusia sehat secara fisik
maka hal tersebut dapat langsung terlihat dari tampilan luar dan aktivitasnya
sehari-hari, ketika seseorang dalam keadaan sehat secara fisik ia mampu
melakukan berbagai aktivitas secara optimal, bahkan bisa dibuktikan secara
klinis melalui hasil pemeriksaan dokter yang tidak menunjukkan adanya gangguan
penyakit.
B.
Konsep sehat secara emosi
Manusia dikatakan sehat dari segi emosi adalah
ketika ia mampu mengendalikan maupun mengekspresikan emosi yang ada dalam
dirinya, baik itu emosi positif maupun negatif sepeerti senang, sedih, gembira,
takut, marah, jijik, terkejut, dan lain sebagainya. Ia mempunyai kendali penuh
dan kebebasan untuk memilih reaksi terhadap segala sesuatu atau permasalahan
yang datang menimpa dirinya, seseorang dikatakan sehat secara emosional juga
bila tetap mampu bertahan dalam keadaan tertekan sekali pun. Bila seseorang
telah sehat secara emosi, maka ia akan mudah untuk beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya, selain itu terdapat ciri-ciri orang yang sehat secara
emosi yakni bebas dari stress, rasa cemas, dan rasa tidak aman.
C.
Konsep sehat secara intelektual
Bila kita berbicara mengenai aspek intelektual, maka
pikiran kita akan langsung terpaut pada kemampuan berpikir ataupun prestasi
seseorang di bidang akademik. Padahal bila kita mampu melihat lebih luas, aspek
intelektual bukan hanya mengenai pencapaian akademik seseorang. Konsep sehat
secara inetelktual adalah pandangan menyeluruh tentang bagaimana seseorang
mampu mengoptimalkan kemampuan intelektualnya bukan hanya pada proses akademis
tapi juga pada permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Seseorang dikatakan sehat secara intelektual adalah
ketika ia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
-
Memiliki daya
kreasi yang tinggi
-
Memiliki kemauan
untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya
- Tidak mudah
berputus asa dalam melakukan sesuatu, ia mampu melihat permasalahan dari
berbagai sisi.
-
Mampu memecahkan
masalah secara sistematis
Dan masih banyak lagi ciri yang terdapat
pada seseorang yang sehat secara intelektual, intinya adalah ia mempunyai
pemikiran yang tidak sempit sehingga ia membiarkan dirinya menjadi dinamis dan
fleksibel mengikuti setiap peristiwa dalam hidupnya.
D.
Konsep sehat secara spiritual
Manusia dikatakan sehat secara spiritual adalah
ketika ia mampu merasakan dan mengungkapkan rasa syukur terhadap Sang Pencipta.
Kesyukuran tersebut dapat terlihat dari perilakunya atau ritual keagamaan yang
ia jalankan, ia senantiasa meyakini bahwa terdapat andil Tuhan dalam kehidupan
yang ia jalani. Selain itu, manusia dikatakan sehat secara spiritual juga
apabila jiwanya terhindar dari berbagai penyakit ruhaniah seperti polytheist, atheist, munafik, dan kecenderungan
untuk melanggar hukum.
E.
Konsep sehat secara sosial
Bila penjelasan pada aspek-aspek sebelumnya lebih
terfokus pada aspek individual, maka sehat secara sosial terfokus pada aspek
hubungan interpersonal dalam lingkungan. Manusia dikatakan sehat secara sosial
ketika ia mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Hal yang dapat
dilihat dari kemampuan beradaptasinya adalah bila ia bisa membangun dan
mempertahankan hubungan dengan orang lain dalam lingkungan dimana ia berada.
Selain itu, sehat secara sosial juga ketika seseorang mempunyai rasa empati, mampu
mematuhi peraturan yang berlaku dalam masyarakarat dan ia menerima sepenuhnya
keberadaan dirinya dan memaksimalkan keberfungsian dirinya dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ary Ginanjar.
(2001). Kecerdasan emosi dan spiritual. 2001. Jakarta : Penerbit Agra.
Hendrawan, Sanerya.
(2009). Spiritual management. Bandung
: PT. Mizan Pustaka.
Haryanto, S dan
S Nugroho. (2006). Sehat dan bugar secara
alami. Jakarta : Niaga Swadaya.
https://nannerl43.wordpress.com/
diakses pada tanggal 08 Maret 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar