Apa
yang muncul di benak kita ketika mendengar 3 kata yang tertera di judul artikel
ini? Barangkali banyak jawaban yang muncul di antaranya : perusahaan, manajemen, kantor, karyawan, kerja sama, team work, dan
lain sebagainya. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan SDM, organisasi, dan
kepemimpinan? Berikut uraian teori dari ketiga hal tersebut :
Uraian Teoritis
Ø SDM (Sumber Daya Manusia)
Definisi
Dikutip dari laman
ciputrauceo.net dijelaskan bahwa secara umum,
pengertian Sumber Daya Manusia dapat dibagi menjadi dua, yakni :
- SDM makro adalah jumlah penduduk usia produktif yang ada di sebuah negara.
-
SDM mikro adalah individu yang bekerja pada sebuah institusi.
Masih
pada laman tersebut dijelaskan pula beberapa definisi SDM menurut beberapa ahli
yakni :
-
Menurut Malayu Hasibuan, SDM merupakan kemampuan terpadu dari daya
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Kemampuan sumber daya manusia
tidak dapat dilihat dari satu sisi saja, namun harus mencangkup keseluruhan
dari daya pikir dan juga daya fisiknya.
-
Veithzal Rivai mendefinisikan
sumber daya manusia sebagai seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan
usaha pencapaian tujuan organisasi. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya
memiliki tujuan yang berbeda-beda, maka dari itu kemampuan sumber daya manusia
yang dibutuhkan pun akan berbeda pada tiap-tiap perusahaan.
Pada
laman thebalance.com dijelaskan definisi SDM (human resources) sebagai berikut : “Human resources are
people who work for an organization in jobs. In the past, these people, also
known as employees in organizations and workplaces, were called personnel. In
some organizations, they are still called personnel, manpower, or people.”
Adapun menurut William R. Tracey dalam
The Human Resources Glossary mendefinisikan SDM sebagai “The people that staff and operate an organization … as contrasted with
the financial and material resources of an organization.”
Komponen
SDM
Hasibuan (2002) membagi komponen
SDM menjadi 3, yaitu :
1. Pengusaha,
adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan
dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laba yang dicapai
perusahaan.
2. Karyawan,
adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) untuk mengerjakan pekerjaan yang
diberikan dan berhak memperoleh kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih
dahulu (sesuai perjanjian). Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan
menjadi :
a. Karyawan
Operasional : setiap
orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan
perintah atasan.
b. Karyawan
Manajerial : setiap
orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya
dan dikerjakan sesuai dengan perintah.
c. Pemimpin : seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan
orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai
suatu tujuan.
Pengelolaan
SDM
Menurut Sayuti Hasibuan
(2000), pengelolaan sumber daya manusia berarti penyiapan dan pelaksanaan suatu
rencana yang terkoordinasi untuk menjamin bahwa sumber daya manusia yang ada dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan organisasi.
Ø Organisasi
Definisi
Menurut Tossi, Rizzo, dan
Carroll (dalam Munandar : 2014), organisasi terdiri dari kelompok orang atau
dapat dikatakan juga terdiri dari kelompok-kelompok tenaga kerja (dalam hal
organisasi perusahaan) yang bekerja untuk mencapai tujuan organisasinya.
Dikutip dari laman
deanza.edu, organisasi menurut Chaster Barnard adalah :
“An
organization is a system of consciously coordinated activities or efforts of
two or more persons”
“Organisasi adalah sebuah
sistem aktivitas atau usaha yang secara sadar terkoordinasi dari dua orang atau
lebih”
Dimensi
Organisasi
1. Kemajemukan
(complexity)
Kemajemukan diartikan
beragamnya kegiatan, fungsi, pekerjaan dan jumlah lapis dalam organisasi.
2. Formalisasi
(formalization)
Formalisasi megacu pada
adanya kebijakan, prosedur, dan aturan yang membatasi pilihan dari para
anggotanya. Para anggota diharapkan berperilaku sesuai dengan kebijakan,
prosedur, dan aturan yang berlaku.
3. Pemusatan
(centralization)
Pemusatan berkaitan
dengan penyebaran dari daya (power)
dan wewenang (authority). Pada centralized organization, daya dan
wewenang ada pada kedudukan tinggi dalam organisasi. Pada decentralized organization, hak dan tanggung jawab mengambil keputusan
didelegasikan ke tingkat-tingkat lebih rendah dari organisasi.
Jenis-jenis
Organisasi
Tosi, Rizzo, Carroll
membedakan 4 jenis organisasi (Munandar : 2014), yaitu :
1. Organisasi
Mekanistik (OM), adalah organisasi yang formalisasinya tinggi.
2. Organisasi
Organik (OO), adalah organisasi yang formalisasinya rendah.
3. Organisasi
Campuran Dominansi Teknologi (OCDT), adalah organisasi yang formalisasi di
bidang pemasaran tinggi sementara di bidang teknologi rendah.
4. Organisasi
Campuran Dominansi Pasar (OCDP), adalah organisasi yang formalisasi di bidang
teknologi tingggi sementara di bidang pemasaran rendah.
Ø Kepemimpinan
Definisi
Menurut Munandar (2014),
kepemimpinan merupakan tema yang populer baik di lingkungan akademis maupun
masyarakat pada umumnya. Meskipun telah banyak teori kepemimpinan yang
dikembangkan, belum ada satu teori pun yang paling sempurna.
Bennis dan Nanus (1985)
melihat perbedaan yang mendasar antara manajemen dan kepemimpinan :
-
To
manage, berarti to bring
about, to accomplish, to have of or responsibility for, to conduct.
-
Leading,
berarti influencing, guiding in
direction, course, action, opinion.
Kepemimpinan
lebih berhubungan dengan efektivitas, sedangkan manajemen lebih berhubungan
dengan efisiensi. Bennis mengatakan bahwa pemimpin do the right things, sedangkan manajer do the things right.
Komponen
Kepemimpinan
Terdapat tiga komponen
penting dalam kepemimpinan (Soekarso : 2010), yaitu :
- Pengaruh : kepemimpinan adalah pengaruh,
dimana kepemimpinan terjadi karena adanya proses pengaruh. Pemimpin harus mampu
mempengaruhi bawahan untuk mengarah pada tujuan yang diinginkan.
-
Legitimasi : pengukuhan/pengesahan
kedudukan pemimpin.
- Tujuan : pemimpin harus berurusan dengan
berbagai tujuan yaitu tujuan individu, tujuan kelompok, dan tujuan organisasi.
Keterkaitan SDM,
Organisasi, dan Kepemimpinan
Bila
dilihat dari uraian teoritis di atas, maka dapat kita lihat keterkaitan antara
SDM, organisasi, dan kepemimpinan. Adapun menurut pendapat saya, keterkaitan
antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
Dalam sebuah organisasi tentu
terdapat unsur-unsur pembangun sebuah organisasi yang mana di dalamnya terdapat
sekumpulan orang yang kita sebut sebagai SDM. Sebuah organisasi tidak akan
berjalan tanpa adanya satu unsur kepemimpinan sebagai fungsi komando serta
penggerak dan anggota sebagai fungsi kepengurusan. Kepemimpinan merupakan aspek
yang harus dimiliki seorang pemimpin agar ia dapat mengoptimalkan SDM yang ada
dalam sebuah organisasi sehingga tercipta organisasi yang ideal yang mampu
mencapai tujuan bersama.
Contoh yang Ada di
Indonesia
CT
Corp
Chairul Tanjung sebagai pemimpin dari
perusahaannya, yang bisa kita sebut sebagai organisasi, mampu memperlihatkan
aspek kepemimpinan dalam dirinya yang dibuktikan dengan berkembangnya CT Corp dari
awal berdiri hingga menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. Dalam
berjalannya perusahaan tersebut tentu didukung oleh SDM di dalam CT Corp yang
bergerak bersama di bawah kepemimpinan seorang Chairul Tanjung.
Sumber :
Munandar,
A S. (2014). Psikologi industri dan organisasi.
Jakarta : UI-Press.
Soekarso, A. S., Putong, I., & Hidayat, C. (2010). Teori kepemimpinan. Penerbit Mitra Wacana Media : Jakarta.
Sumber gambar :
images.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar