1. PSIKOANALISA
Psikoanalisa merupakan salah satu aliran besar
(mazhab) dalam Psikologi yang memerhatikan struktur jiwa manusia. Pencetus aliran
ini adalah Sigmund Freud. Fokus studi aliran ini adalah totalitas kepribadian
menusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah. Menurut aliran ini, perilaku
manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub-sistem dalam kepribadian manusia,
yaitu :
-
Id, yaitu bagian
kepribadian yang menyimpan dorongan dorongan biologis manusia merupakan pusat
insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan dan cenderung memenuhi
kebutuhannya, bersifat egois, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan
kenyataan. Id adalah tabiat hewani yang terdiri dari 2 bagian :
o Libido : insting reproduktif
o Thanatos : insting destruktif dan agresif
-
Ego, berfungsi
menjembatani tuntutan id dengan realitas di dunia luar. Ego adalah mediator
antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Egolah yang
menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud
rasional. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas.
-
Super ego, yaitu
unsur yang menjadi polisi kepribadian, mewakili sesuatu yang normatif atau
ideal. Superego disebut juga sebagai hati nurani, merupakan internalisasi dari
norma-norma sosial dan kultur masyarakat. Superego memaksa ego untuk menekan
hasrat-hasrat yang bertentangan dengan norma sosial dan yang ada di alam bawah
sadar.
o Hubungan dengan
Kesehatan Mental
Berdasarkan aliran psikoanalisa, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa manusia dikatakan sehat secara mental ketika ia mampu
menyeimbangkan ketiga struktur kepribadian atau struktur jiwa di dalam dirinya
(id, ego, superego). Bila manusia dapat menyeimbangkan ketiga struktur
tersebut, maka ia dapat berperilaku secara adaptif, artinya dapat menyesuaikan
dengan lingkungan secara seimbang. Tidak terlalu agresif (id yang dominan)
maupun tidak terlalu rigid (superego yang dominan), melainkan dapat
menyeimbangkan ketiganya dengan regulasi diri yang baik.
2.
HUMANISTIK
Humanistik adalah mazhab ketiga dalam Psikologi yang
melengkapi aspek-aspek dasar dari aliran psikoanalisa dan behaviorisme dengan
memasukkan aspek positif yang menentukan seperti cinta, kreativitas, nilai
makna dan pertumbuhan pribadi. Asumsi yang membedakan dengan aliran lain adalah
perhatian pada makna kehidupan, bahwa manusia bukanlah sekadar pelakon tetapi
pencari makna kehidupan. Selanjutnya konsep yang menjadikan aliran humanistik
berkembang luas adalah konsep dari tokoh aliran ini yaitu Abraham Maslow.
-
Teori Hierarki Kebutuhan - Abraham Maslow
Maslow mengungkapkan
hakikat dari konsepsi yang baru berkembang tentang manusia yang sehat secara
psikiatris :
o Pertama, dan yang paling penting adalah keyakinan
yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki, yakni bahwa ia
memiliki berbagai kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungan yang bersifat
genetik, beberapa di antaranya bersifat khas dari spesies manusia dan beberapa
lainnya bersifat unik untuk masing-masing individu.
o Kedua, terkandung konsepsi bahwa perkembangan yang
benar-benar sehat, normal, dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk
mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini, dan dalam
perkembangan menuju kematangan mengikuti garis-garis yang diatur oleh kodrat
yang tersembunyi, samar-samar, dan yang dilihat kurang hakiki, yang ditumbuh
dari dalam dan bukan dibentuk dari luar.
o Ketiga, psikopatologi pada umumnya disebabkan oleh
pengingkaran atau penelantaran, atau pembelokan kodrat manusia yang hakiki.
Jadi, segala sesuatu
yang mengakibatkan perkembangan yang diinginkan ke arah aktualisasi kodrat
manusia ini adalah baik. Segala sesuatu yang menggagalkan atau menghalangi atau
menolak kodrat manusia yang hakiki adalah tak normal/buruk.
Adapun kebutuhan-kebutuhan
tersebut memiliki tingkatan atau hierarki sebagaimana tertera dalam gambar
berikut :
o Hubungan dengan
Kesehatan Mental
Dari teori hierarki kebutuhan Maslow, dapat ditarik
kesimpulan dan dicari kaitannya dengan kesehatan mental yakni seseorang
dikatakan sehat secara mental adalah ketika ia benar-benar menjalani hidup
dengan sadar, memaksimalkan potensi yang dimiliki semaksimal mungkin sehingga
hidup ini memberikan makna yang eksistensial, tidak sekadar menghabiskan waktu
dengan percuma, namun benar-benar menunjukkan keberadaan dan kebermanfaatan dirinya
bagi sekitarnya. Selain itu, manusia dikatakan sehat secara mental adalah ketika
ia memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya secara seimbang. Kehidupannya didorong
oleh pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut yang sifatnya hierarkis. Bila kebutuhan
paling dasar belum terpenuhi, maka ia tidak akan mencoba memenuhi kebutuhan
yang ada di atasnya. Sebaliknya, manusia yang sehat secara mental adalah yang
terus berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut hingga tercapailah aktualisasi
diri dalam kehidupannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumanto, Dr. (2014). Psikologi umum. Jakarta : CAPS.
Hall, Calvin S., Lindzey, Gardner.
(1993). Psikologi kepribadian 2
teori-teori holistik (organismik-fenomenologis). Yogyakarta : Kanisius.
Schultz, Duane. (1991). Psikologi pertumbuhan : model-model
kepribadian sehat. Yogyakarta : Kanisius.